PENGERTIAN, JENIS-JENIS, DAN BAGIAN-BAGIAN PELEK PADA SEPEDA MOTOR
PENGERTIAN PELEK
Pelek pada sepeda motor adalah komponen dari sepeda motor yang sangat penting sebab sepeda motor tidak akan dapat berjalan tanpa adanya bagian ini. Selain itu juga, pelek mempunyai peran sangat penting untuk menjaga performa motor. Pelek memberikan bentuk sempurna sehinggan ban dalam dan luar dapat dipasang. Bagian tepi pelek adalah tempat memasang ban, sedangkan bagian tengah berfungsi sebagai poros roda yang biasa disebut tromol. Pada dunia otomotif pelek biasa disebut dengan velg, rim, atau motorcyle wheel.
Pada awal perkembangannya, pelek dibuat dari bahan baja. Bahan dasar pembuatan pelek terus mengalami perkembangan, yaitu dengan menggunakan alumunium paduan atau sering disebut pelek alloy. Pelek dari bahan baja dibuat dengan proses pelat logam berbentuk persegi panjang yang dilengkungkan untuk menghasilkan silinder dua lengan dengan tepi bebas lengan dilas bersamaan sehingga membentuk lingkaran roda.
Pada awalnya, pelek dibuat dengan metode stamping (pres). Dengan senakin berkembangnya teknologi, proses pembuatan pelek saat ini banyak yang menggunakan metode forging dan casting. Keunggulan metode forging dan casting yaitu dapat mengurangi berat serta desainnya lebih dinamis. Pelek yang dihasilkan dengan metode tersebut, bagian tapaknya berbahan alumunium atau baja dari bagian palangnya terbuat dari bahan metal.
Salah satu tokoh yang mengembangkan pelek sepeda motor yaitu Shoichiro Honda. Ia merupakan pendiri Honda yang lahir pada 17 November 1906 di Yamahigashi. Sejak kecil, Honda sudah bergelut dalam dunia otomotif, Masa kanak-kanak dihabiskan untuk menemani dan membantu ayahnya di bengkel. Pada usia 15 tahun, Honda pindah ke kota untuk bekerja di Shokai Company. Saka Kibara, pemimpinnya saat itu di Shokai Company, sangat senang dengan kinerja yang ditunjukkannya. Honda dinilai sangat teliti dan cekatan dalam hal mesin. Ketika perusahannya membuka cabang di Hamamatsu, Honda diberikan kepercayaan sebagai kepala cabang.
Pada saat itu jari-jari roda mobil masih terbuat dari kayu sehingga mempunyai kelemahan tidak mampu menahan tekanan yang besar dari tenaga dan bodi mobil. Honda akhirnya mempunyai terobosan untuk membuat jari-jari roda mobil yang disebut pelek dengan bahan logam. Honda memanfaatkan ruji untuk pelek sebagai komponen utamanya.
JENIS-JENIS PELEK PADA SEPEDA MOTOR
Pelek sepeda motor dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan bahan baku, bentuk, Standar Industri Jepang (JIS), cara pembuatannya, Standar Nasional Indonesia (SNI), dan jenis ban. Berikut ini kami akan membagikan jenis-jenis pelek secara lengkap.
1. Berdasarkan Bahan Baku
a. Pelek dari bahan besi
Pelek yang terbuat dari bahan besi dilapisi dengan krom untuk mencegah karat. Pelek yang terbuat dari bahan besi dipadukan dengan jari-jari (rim) yang mampu menahan beban lebih baik. Pelek jenis ini lebih aman jika digunakan pada jalan yang berlubang sebab akan meminimalkan getaran pada mesin dan roda. Sepeda motor jenis motocross atau enduro paling sesuai menggunakan pelek dari bahan besi. Kekurangan dari pelek berbahan besi adalah memiliki bobot yang lebih berat dibandingkan pelek dari bahan lain.
b. Pelek dari bahan campuran besi tuang
Pelek ini terbuat dari bahan paduan alumunium dan magnesium. Penggunaan bahan ini dapat mengurangi bobot pelek dan membuat pelek memiliki penampilan yang lebih menarik. Kekurangan dari pelek jenis ini adalah kurang kuat dalam menahan benturan keras. Selain itu, harga pelek ini lebih mahal dibandingkan pelek bahan dari besi. Keunggulan pelek jenis ini adalah bobotnya yang ringan sehingga sering diaplikasikan pada sepeda motor untuk drag race dan road race. Selain itu juga, pelek bahan ini lebih tahan terhadap bahaya korosi atau karatan.
2. Berdasarkan Bentuk
a. Spoke Wheel (Pelek model jari-jari)
Pelek ini biasa disebut juga spoke wheel atau pelek model jari-jari. Ciri utamanya adalah penggunaan jari-jari atau ruji-ruji.
Kelebihan Pelek Model Jari-jari
1) Bobotnya lebih ringan dan harga lebih murah.
2) Jika pelek kurang seimbang, dapat disetel menggunakan alat khusus sehingga tidak perlu mengganti pelek baru.
3) Lebih tahan jika melewati jalan berlubang.
4) Lebih mudah diperbaiki jika terjadi kerusakan.
Kekurangan Pelek Model Jari-jari
1) Sulit dibersihkan dari kotoran yang menempel.
2) Tidak cocok untuk jenis ban tubeless.
b. Cast Wheel (CW)
Pelek ini biasa disebut juga dengan pelek bintang atau pelek racing. Bahan dasar pembuatan pelek jenis ini biasanya dari besi tuang. Ciri utama pelek CW yaitu bagian lingkaran pelek sampai bagian tengah dibuat menyatu dari besi tuang (cor).
Kelebihan Pelek Racing
1) Bentuknya kokoh dan kuat sehingga saat digunakan untuk menuver, tikung, dan akselerasi akan lebih stabil.
2) Lebih mudah dibersihkan dari kotoran.
3) Pelek jenis ini cocok digunakan pada ban tubeless.
4) Dari segi desain, lebih banyak diminati karena tampak lebih sporty.
c. U Shape
Pelek jenis ini memiliki ciri khas yaitu berbentuk setengah lingkaran mirip seperti huruf U. Kelebihan pelek jenis ini adalah bobotnya paling ringan karena terbuat dari bahan alumunium. Tetapi, pelek jenis ini tidak kuat menahan benturan keras, akan berpotensi begkok bahkan patah. Plek jenis ini dipakai untuk sepeda motor jenis balap drag race.
3. Berdasarkan Standar Industri Jepang (JIS)
a. Divide Type (D.T)
Pelek D.T digunakan pada sepeda motor, mobil kecil, mesin pertanian, dan kendaraan industri seperti forklift. Keunggulan dari pelek D.T adalah mudah dalm membuka dan memasang ban. Ciri-ciri pelek jenis D.T adalah memiliki kedudukan bead tidak datar, tetapi miring pada kedua sisi, menurun ke arah pusat, dan membentuk taper. Kelebihan bead yang miring adalah untuk mencegah penggeseran serta menghasilkan pegangan yang kuat dari bead dan pelek.
b. Drop Center (D.C)
Pelek jenis D.C digunakan pada mobil-mobil berjenis sedan dan truk kecil. Ciri utamanya adalah hanya terdiri atas satu bagian saja. Ciri yang lainnya ada bagian tengah berbentuk cekung yang berguna memudahkan pemasangan bead dan taper untuk mencegah pergeseran diantara ban dan pelek.
c. Wide Drop Center (W.D.C)
Pelek jenis W.D.C secara prinsip hampir sama dengan tipe D.C namun lebih besar sehingga lebih nyaman untuk digunakan. Pelek jenis ini cocok untuk ban-ban yang lebar dan mempunyai tekanan rendah. Plek jenis ini digunakan untuk mobil sedan dan truk kecil.
d. Semi-Drop Center (S.D.C)
Pelek jenis ini digunakan pada truk-truk kecil. Keunggulan dari pelek jenis ini adalah lebih mudah dalam melepas ban karena bentuk bagian tengahnya yang cekung. Adanya taper akan membuat kontak antara ban dan pelek menjadi lebih besar sehingga didapatkan hasil yang lebih baik daripada jenis flat base.
e. Flat Base (F.B)
Pelek jenis ini biasa digunakan pada truk dan bus. Keunggulan pelek jenis ini adalah dapat menahan beban berat karena mempunyai struktur yang kuat dan rata. Plek jenis ini kedudukan bead terdapat di sebelah kiri, taper ada sedikit dan tidak terlihat jelas. Pada sisi cincin samping, tidak ada taper sehingga pasangan bead tidak begitu baik.
f. Interim Rim (I.R)
Pelek jenis ini memiliki konstruksi yang sama dengan flat base rim yang lebar dan telah disempurnakan. Pelek ini didasarkan hasil penelitian, perbandingan yang terbaik antara lebar pelek dan ban, yaitu sekitar 70%.
4. Berdasarkan Cara Pembuatan
a. Casting (dicetak)
Pelek ini dibuat dari bahan baku yang dipanaskan hingga mencair, kemudian ditungkan ke cetakan yang sudah disiapkan sebelumnya. Keunggulan dari pelek ini adalah memiliki harga lebih murah, proses produkdi lebih cepat, dan desain bisa disesuaikan sesuai dengan kebutuhan. Kekurangan pelek jenis ini adalah diperlukan ketelitian yang tinggi saat proses mencetak.
b. Forged (ditempa)
Pelek jenis ini terbuat dari bahan solid, kemudian dipotong-potong sehingga menjadi pelek utuh sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Setelah itu dilanjutkan dengan proses finishing yang biasanya melalui pengerjaan tangan. Keunggulan pelek ini adalah kualitas lebih baik karena bahan material dari pelek forged tidak bisa dilakukan pengerjaan jika bahan baku idak baik.
c. Flow form
Pelek jenis ini sama halnya dengan pelek casting, tetapi yang membedakannya adalah setelah proses cetak akan dilakukan proses tarik sampai dihasilkan pelek sesuai bentuk yang diinginkan. Kualitas pelek jenis ini hampir sama dengan pelek forged, tetapi dari segi harga biasanya lebih murah.
5. Berdasarkan Jenis Ban
a. Dengan ban dalm (tube type)
Tube type yaitu pelek yang dibuat dengan menggunakan ban dalam. Ciri pelek jenis ini yaitu terdapat lubang untuk jari-jari, pentil/katup menjadi satu dengan ban dalam, tidak terdapat hump (bukit pengaman), dan pelek belah (vespa).
b. Tanpa ban dalam (tubeless)
Tubeless yaitu jenis pelek yang dibuat tanpa menggunakan ban dalam. Ciri dari pelek jenis ini adalah pentil melekat pada pelek, tidak ada lubang (jari-jari), dilengkapi hump.
BAGIAN-BAGIAN PADA PELEK
Pelek pada umumnya memiliki beberapa bagian diantarnya bead set, hump, flens, dan rim. Berikut bagian-bagian pada pelek secara lebih lengkapnya.
1. Bead Seat
Bead Seat adalah keliling permukaan lingkaran pelek bagian dalam yang menjadi tempat duduk dari ban luar.
2. Hump
Hump adalah penampang pelek yang menjadi tempat duduk dari ban luar.
3. Flens
Flens adalah komponen pengunci ban agar terkait rata dan tidak lepas. Tanpa adanya flens, ban tidak akan terkunci dengan baik.
4. Disc
Disc adalah penutup bagian dalam dari pelek yang umumnya terdapat pada pelek mobil.
5. Rim
Rim adalah kata lain dari pelek atau disebut juga sebagai bagian utama dari pelek. Rim terletak di tepi bagian dalam dari pelek.
Demikian artikel tentang PENGERTIAN, JENIS-JENIS, DAN BAGIAN-BAGIAN PELEK PADA SEPEDA MOTOR. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan dalam dunia otomotif untuk para pembaca sekalian. Terimakasih sudah membaca artikel ini dari blog kami. Salam Otomotif.
ijin ngopi materinya buat bahan ajar
ReplyDelete